Terkait Kenaikan BBM Komisi VII Audiensi dengan Mahasiswa
Komisi VII DPR menerima audiensi sejumlah organisasi kemahasiswaan seperti HMI, PII, FMI, FLMD dan KAMMI. Dimana dalam kesempatan tersebut, para mahasiswa menyampaikan pernyataan dan meminta dukungan Komisi VII untuk menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.
Anggota Komisi VII DPR, Hadi Mulyadi yang hadir dalam audiensi tersebut, mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya kepada Komisi VII DPR.
Menurutnya jika mahasiswa masih memiliki perhatian terhadap persoalan-persoalan masyarakat, mahasiswa tersebut adalah mahasiswa sejati yang harus didukung menjadi pemimpin-pemimpin yang akan datang.
“Saya merasa bangga sejak beberapa hari lalu Pak Thamsil (Wakil Ketua Komisi VII.red) menyampaikan bahwa kita akan menerima audienasi dari mahasiswa , dan merasa senang karena kami juga yang hadir di sini mantan-mantan mahasiswa dan aktivis-aktivis juga di puluhan tahun yang lalu,” kata Hadi.
Selama sikap kritis ini masih terbentuk di tengah mahasiswa, tegas politisi PKS ini, semoga pembangunan di negeri ini menjadi lebih baik ke depan.
Ia menjelaskan, bahwa apa yang disampaikan mahasiswa, sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan apa yang dipikirkan Komisi VII selama ini. Bahwa Dewan juga sependapat tentang adanya langkah yang dilakukan pemerintah, oleh karenanya sebagian anggota DPR mengajukan Hak Interplasi yang tentunya bukan sesuatu yang negatif. Karena hak itu merupakan hak yang melekat bagi anggota DPR.
“Bertanya, sejauhmana sesungguhnya keinginan pemerintah menaikkan harga BBM ini dalam konteks pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Kalau memang secara riil positif tentu kita dukung, tetapi yang kita terima selama ini bahkan munculnya sikap-sikap represif dari pihak aparat di Makasar sampai adanya korban yang tewas, ini sangat disayangkan,” papar Anggota Dewan dari Dapil Kalimantan Timur ini.
“Apalagi kita juga tahu bukan sekedar tahu, ini data yang kita baca bahkan terakhir harga minyak dunia itu sudah dibawah USD 70/barel. Situasi ini sesungguhnya tidak harusnya pemerintah menaikkan harga BBM,” tambahnya.
Senada dengan Hadi, Ibnu Multazam (F-PKB) meminta mahasiswa untuk menjaga kemurnian perjuangan ini. Jangan sampai ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan politik yang lain yang justru membawa dampak kurang baik atas perjuangan mahasiswa itu sendiri.
Ibnu juga meminta mahasiswa tidak apriori terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Karena hal tersebut akan menambah khasanah pemikiran.
“Tentang kenaikan BBM itu, suatu kebijakan itu pasti ada baiknya dan pasti ada buruknya. Tidak kebijakan itu baik 100%, tidak semua kebijakan itu jelek 100%, saya kira semua setuju terhadap itu semua,” ungkap Ibnu. (sc), foto : dok/parle/hr.